BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lautan merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus selalu disyukuri dengan cara mengelolanya secara bijaksana untuk kesejahteraan seluruh bangsa.
Walaupun tigaperempat permukaan Bumi diselimuti lautan, penelitian kelautan sejauh ini boleh dikatakan ketinggalan dibanding penelitian luar angkasa. Banyak potensi kelautan yang belum diselidiki hingga kini. Untuk sebagian besar negara yang memiliki wilayah laut cukup luas, seperti Indonesia misalnya, laut lebih banyak dikaitkan dengan sumber daya ikan. Juga negara-negara industri maju ibaratnya tertidur dalam bidang penelitian sumber daya kelautan. Baru 15 tahun terakhir ini dilakukan penelitian secara sistematis, untuk mencari unsur-unsur berkhasiat untuk obat-obatan dari lautan. Ternyata, lautan ibaratnya gudang bahan obat-obatan baru untuk berbagai macam penyakit.
Biosintesa mahkluk hidup di lautan ternyata membuka cakrawala baru dalam penelitian unsur aktiv. Penelitian yang dilakukan menunjukan, keanekaragaman struktur senyawa kimia yang unik pada tanaman dan binatang laut. Para ahli terus menyusun profil unsur aktiv dari lautan, agar dapat digunakan bagi pengobatan.
Indonesia memiliki sumberdaya alam laut yang besar baik ditinjau dari kuantitas maupun keanekaragaman hasilnya. Meskipun organisme laut merupakan sumber senyawa obat yang berpotensi besar, sedikit sekali obat dari bahan alam yang berasal dari laut. Kebanyakan obat kita justru berasal dari tanaman atau mikroorganisme darat. Senyawa obat yang terdapat di dalam organisme laut memiliki struktur kimia beraneka ragam. Struktur molekulnya pun tidak sama dengan yang ditemukan pada tanaman darat.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui obat-obatan yang berasal dari sumber daya laut.
1.3. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan makalah ini yaitu:
1. Melatih mahasiswa agar mengetahui tentang obat-obatan dari sumber daya laut.
2. Mengaplikasikan teori yang diperoleh di bangku kuliah.
BAB II
ISI
2.1 BINTANG LAUT
Bintang laut, walaupun dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan sebutan starfish, hewan ini sangat jauh hubungannya dengan ikan. Bintang laut merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam filum Echinodermata, dan kelas Asteroidea. Bintang laut merupakan hewan simetri radial dan umumnya memiliki lima atau lebih lengan. Bintang laut tidak memiliki rangka yang mampu membantu pergerakan. Rangka mereka berfungsi sebagai perlindungan. Mereka bergerak dengan menggunakan sistem vaskular air. Mereka bergantung kepada kaki tabung yang terletak di bagian ventral lengan bintang ular, yang berfungsi untuk pergerakan dan membantu makan.
Penyakit asma selama ini diketahui belum ada obat yang bisa menyembuhkannya, begitu pula dengan radang sendi atau arthritis. Tapi studi terbaru dari ilmuwan kelautan menunjukkan bahwa bintang laut bisa menjadi obat untuk penderita asma dan radang sendi.
Sebuah tim peneliti dari Scottish Association for Marine Science telah mempelajari substansi atau bahan berlendir yang melapisi tubuh bintang laut berduri.
Peneliti menemukan bahwa bahan licin pada bintang laut lebih baik dari Teflon untuk menghentikan puing-puing menempel pada tubuh bintang laut, sehingga bisa menjaga kebersihannya.
Dan peneliti percaya bahwa bahan tidak lengket ini dapat dijadikan senjata baru yang penting untuk mengobati penyakit inflamasi atau peradangan seperti asma dan radang sendi.
Penyakit peradangan seperti asma dan radang sendi merupakan kondisi yang terjadi ketika respon alami tubuh terhadap infeksi dipercepat diluar kendali.
Hal ini membuat sel darah putih (leukosit) yang bertugas memerangi infeksi mulai menumpuk di pembuluh darah dan menempel pada sisi-sisinya, sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
Lendir bintang laut dapat digunakan untuk melapisi pembuluh darah yang akan membiarkan sel darah putih mengalir dengan mudah, sel-sel darah putih harus tetap mengalir pada pembuluh darah. Para peneliti mulai mempelajari bagaimana lendir bintang laut dapat mengatasi hal ini dan mencegah terjadinya peradangan pada tubuh manusia.
Peradangan adalah respon alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, tetapi kondisi peradangan disebabkan ketika sistem kekebalan tubuh mulai marah tak terkendali.
Bintang laut bisa memegang kunci untuk mencari pengobatan baru.
2.2 BULU BABI
Bulu babi (Sea urchins) adalah salah satu jenis biota yang termasuk dalam filum ekhinodermata berasal dari lebih 540 juta tahun yang lalu. Bila menyebut bulu babi maka akan terbayang pada suatu hewan yang berduri mirip landak pada sekujur tubuhnya. Melihat bentuknya tentu ada kesan menakutkan apalagi bulu babi ini berduri panjang dan tajam, namun dibalik durinya yang tajam, hewan ini sangatbbanyak bermanfaat bagi manusia. Jika bulu-bulu babi dicabut, akan terlihat sekumpulan gonad berbentuk bintang segi lima yang menempel pada cangkangnya. Gonad bulu babi dapat dimakan langsung ataupun diolah. Gonad yang baik berwarna orange hingga kuning cerah dan mempunyai aroma khas hampir mirip rumput laut. Masyarakat Jepang merupakan konsumen terbesar dari hewan laut yang satu ini.
Pemanfaatan bulu babi untuk konsumsi sebagai bahan makanan adalah dengan mengambil gonadnya. Gonad tersebut menjadi makanan populer di Korea dan Jepang, dan juga menjadi makanan tradisional di Chili. Namun dibalik atraksi kulinernya, bulu babi dikenal mempunyai sistem immune yang kuat dan umur yang panjang, beberapa dapat hidup sampai 100 tahun. Proyek penelitian sekarang ini sudah banyak yang mengarah pada bagaimana sistem imun dari bulu babi ini bekerja. Sebagai perbandingan, manusia terlahir dengan imunitas alami dan juga dilengkapi dengan imunitas tambahan sepanjang waktu, yang diproduksi oleh antibodi tubuh dalam merespon berbagai macam infeksi. Sedangkan bulu babi hanya mempunyai imunitas alami, dengan 10 sampai 20 kali gen lebih banyak dari manusia. Harapannya adalah dengan mengkaji bulu babi akan menyediakan sebuah set baru antibodi dan antiviral untuk melawan berbagai macam penyakit. Para peneliti banyak menggunakan bulu babi untuk mengkaji penyakit seperti kanker, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.
Meskipun biota ini adalah invertebrata, namun pada level genetik biota ini mempunyai kesamaan lebih dari 7000 gen dengan manusia. Hal yang sangat menakjubkan adalah meskipun tidak mempunyai mata, telinga dan hidung, tetapi biota ini indra untuk melihat, mendengar dan mencium, dari gen manusia yang dimilikinya.
Hal yang menguntungkan juga dengan menggunakan bulu babi adalah proses reproduksi yang cepat dari biota ini, sehingga jumlah sampel juga tidak menjadi masalah. Maka akan mendukung penelitian berjalan dengan cepat. Dengan pemetaan DNA yang lengkap dari biota ini, ilmuwan dapat mempelajari bagaimana memperlakukan dan mencegah penyakit pada manusia dengan lebih baik. Mungkin suatu hari dokter dapat mengetahui dengan tepat bagaimana memperlakukan dan bahkan mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker.
Berdaasarkan hasil penilitian yang dilakukan oleh Delianis di Institut Obat dan bahan Alam Undip membuktikan bahwa bulu babi ternyata mengandung protein dalam jumlah yang sangat besar yakni mencapai 80 % . kandungan bulu babi yang telah di ekstrak dicobakan pada hewan Mencit (tikus). Mencit yang diberi makan bulu babi ternyata memiliki kandungan hormone testosterone hampir sama dengan mencit yang disuntik hormone testosterone “Stamina dan vitalitas pria dipengaruhi oleh banyaknya sperma yang diproduksi, dan hormon testosteron dapat memacu tingkat produksi sperma, sehingga mendukung hasil penelitian tentang khasiat bulu babi.”
Gonad bulu babi merupakan komoditas pangan yang dikenal secara luas dan merupakan makanan yang bernilai gizi tinggi. Gonad bulu babi mempunyai sekitar 28 jenis asam amino yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan kesehatan manusia. Selain itu gonad bulu babi kaya akan vitamin B kompleks, vitamin A dan mineral. Berdasarkan penelitian gonad bulu babi mengandung 13 jenis asam amino, 18 jenis asam amino essensial (lisin, metionin, treonon, valin, arginin, histidin, triptopan dan fenilalanin) dan 5 asam amino non essesial (serin, sistein, asam aspartat, asam glutamate dan glisin). Dari sekian kandungan asam amino tersebut ada 2 jenis yitu aragin dan histidin yang cukup penting untuk pertumbuhan anak. Selain itu, bulu babi mengandung asam lemak tak jenuh omega 3 yang berkhasiat untuk menurunkan kandungan kolesterol manusia. Bulu babi juga kaya kandungan vitamin A, vitamin B kompleks dan mineral yang dapat memperlancar fungsi sistem saraf dan metabolisme tubuh manusia.
2.3 RUMPUT LAUT
Rumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati (salah satu sumber daya dapat pulih “renewable resources” yang terdiri atas flora dan fauna) yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Dalam bahasa Inggris, rumput laut diartikan sebagai “Seaweed”. Sumberdaya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak.
Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga. Tanaman ini adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun. Jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau seperti ranting dahan bercabang-cabang. Seperti layaknya tanaman darat pada umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis ganggang biru (cyanophyceae), ganggang hijau (chlorophyceae), ganggang merah (rodophyceae) atau ganggang coklat (phaeophyceae). Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan diantaranya adalah Euchema cottonii dan Gracelaria sp.
Secara umum yang diketahui adalah rumput laut bermanfaat untuk kesehatan tubuh, khususnya awet muda, karena kandungan zat anti-aging. Rumput laut banyak mengandung mineral dan vitamin.
Vitamin A (betakaroten) dan vitamin C bekerja sama dalam memelihara kolagen. Sementara itu, kandungan protein dalam rumput laut penting untuk membentuk jaringan kulit. Rumput laut dapat membantu mencegah terjadinya penuaan dini serta menjaga kesehatan dan kehalusan kulit. Rumput laut juga memiliki kemampuan untuk membantu proses memperbarui jaringan kulit yang rusak dan dapat mencerahkan kulit.
Kandungan vitamin A, B kompleks, C, D, dan K pada rumput laut tersebut memberi nutrisi pada kulit sehingga kulit lebih lembab dan kencang. Vitamin C bisa membantu menangkal radikal bebas. Kandungan klorofil dan Vitamin C pada rumput laut berfungsi sebagai antioksidan sehingga dapat membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas. Rumput laut juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi gejala alergi.
Berikut ini kandungan gizi dalam 100 gram rumput laut:
1. Air 27,8 persen
2. Protein 5,4 persen
3. Karbohidrat 33,3 persen
4. Lemak 8,6 persen
5. Serat Kasar 3 persen
6. Abu 2,25 persen
7. Vitamin A dan C 11 miligram
8. Magnesium 34 miligram
9. Folate 51 mikrogram
10. Kalsium 78 miligram
11. Zat Besi 0,8 miligram
1. Air 27,8 persen
2. Protein 5,4 persen
3. Karbohidrat 33,3 persen
4. Lemak 8,6 persen
5. Serat Kasar 3 persen
6. Abu 2,25 persen
7. Vitamin A dan C 11 miligram
8. Magnesium 34 miligram
9. Folate 51 mikrogram
10. Kalsium 78 miligram
11. Zat Besi 0,8 miligram
Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat.
Beberapa manfaat rumput laut ialah; Mencegah Kanker : Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat, selenium dan seng dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi dapat mendorong timbulnya kanker. Penelitian yang dilakukan terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang rendah. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya, menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita Amerika.
Mencegah Penyakit Stroke : Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang.
Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan dan kehalusan kulit : Kandungan vitamin, mineral, asam amino dan enzym dalam rumput laut sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan dan peremajaan kulit. Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja sama dalam memelihara kolagen, sedangkan kandungan protein dari rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit.
Mencegah Terjadinya Penurunan Kecerdasan : Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan kecerdasan seseorang.
Sebagai Makanan Diet : Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang lebih lama. Disamping itu, serat pada rumput laut juga dapat membantu memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi resiko obesitas, menurunkan kolesterol darah dan gula darah.
Sebagai Anti Oksidan dan Meningkatkan Kekebalan Tubuh : Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau) berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat akan dapat menguruangi gejala alergi.
Mencegah Gejala Osteoporosis : Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan susu, sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis.
Mencegah Penyakit Gangguan Pencernaan : Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa rumput laut adalah bahan pangan berkhasiat, berikut beberapa diantaranya: Antikanker Penelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap, wanita premenopause di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan pola makan wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut di dalam menu mereka.
Antioksidan Klorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Zat ini membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Mencegah Kardiovaskular Para Ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke, mengkonsumsi rumput laut juga sangat dianjurkan karena dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh.
Bila dijabarkan, kandungan rumput laut umumnya adalah mineral esensial (besi, iodin, aluminum, mangan, calsium, nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, chlor. silicon, rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium, dan unsur-unsur lainnya), asam nukleat, asam amino, protein, mineral, trace elements, tepung, gula dan vitamin A, D, C, D E, dan K.
1. Sebagai Bahan obat-obatan (anticoagulant, antibiotics, antihehmethes, antihypertensive agent, pengurang cholesterol, dilatory agent, dan insektisida.
2. Karena kandungan gizinya yang tinggi, maka mampu meningkatkan sistem kerja hormonal, limfatik, dan juga saraf.
3. Meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki sistem kerja jantung dan peredaran darah, serta sistem pencernaan.
4. Obat tradisional untuk batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit perut, demam, rematik, bahkan dipercaya dapat meningkatkan daya seksual.
5. Kandungan yodiumnya diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit gondok.
6. Kandungan klorofil rumput laut bersifat antikarsinogenik, kandungan serat, selenium dan seng yang tinggi pada rumput laut dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi dapat mendorong timbulnya kanker, sehingga konsumsi rumput laut memperkecil resiko kanker bahkan mengobatinya.
7. Kandungan vitamin C dan antioksidannya dapat melawan radikal bebas.
8. Kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar, melancarkan pencernaan, meningkatkan kadar air dalam feses.
9. Membantu metabolisme lemak, sehingga menurunkan kadar kolesterol darah dan gula darah, rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya.
10. Dapat membantu penyerapan kelebihan garam pada tubuh.
11. Baik untuk diet, mengurangi resiko obesitas, serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang lebih lama.
12. Anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan dan peremajaan kulit. Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C nya bekerja dalam memelihara kolagen, sedangkan kandungan protein dari rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit. Sehingga Mencegah penuaan dini.
13. Mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan susu, sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis.
Rumput laut juga telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi bisul, luka dan meningkatkan kekebalan. Kini ilmuwan menemukan bahan kimia dalam tanaman tersebut memiliki sifat sebagai anti-malaria pada manusia.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dari Plasmodium falciparum yang disebarkan oleh nyamuk. Parasit tersebut kini sudah kebal (resisten) terhadap obat antimalaria yang banyak digunakan saat ini termasuk pada obat aratemisinin. Jika hasil temuan ini benar-benar bisa digunakan, maka tanaman rumput laut akan dikembangkan sebagai salah satu obat anti-malaria yang dapat digunakan pada manusia.
Para peneliti dari Georgia Institute of Technology menuturkan bahwa kelas dari senyawa yang terkandung dalam rumput laut yang disebut bromophycolides bisa digunakan atau berpotensi sebagai obat anti malaria. Molekul-molekul ini memberikan petunjuk yang mengarah pada pengobatan malaria, dan mereka bekerja melalui suatu mekanisme yang menarik untuk dipelajari. Bahan kimia ini telah diujikan terhadap malaria dalam skala laboratorium. Langkah berikutnya peneliti akan melakukan pengujian terhadap hewan percobaan tikus yang diberi penyakit malaria. Para peneliti telah mengungkapkan studi ini dalam American Association for the Advancement of Science di Washington DC.
Rumput laut memang tidak memiliki respons imun seperti yang dilakukan manusia. Tapi rumput laut memiliki beberapa senyawa kimia di dalam jaringannya yang berfungsi untuk melindungi mereka, karenanya ia akan menghambat masuknya mikroba yang dapat menyerang dan menyebabkan penyakit. Rumput laut adalah sejenis ganggang dan dikonsumsi oleh banyak orang di seluruh dunia seperti untuk sup atau sushi. Dalam pengobatan herbal rumput laut biasanya digunakan untuk mengobati arthritis, pilek, flu dan masalah cacing.
Rumput laut dari divisi Rhodophyta,
· marga Gracilaria diketahui kaya akan antilipemik yang digunakan sebagai obat penyakit gangguan dalam.
· Laurenccia dapat digunakan untuk antivirus, antibakteri dan antijamur.
· Gelidella dapat digunakan untuk penyakit gangguan dalam, antibakteri dan antijamur. Di Jepang marga dari Gelidium digunakan sebagai pendingin danscrofula (penyakit kelenjar pencernaan) adalah Gelidiella acerosa.
· Acanthophora berkhasiat untuk antimikroba dan anti kesuburan. MenurutAtmadja W (1990) pada tahun 1986 Wahidul pernah melakukan penelitian mengekstrak Acanthophora spicifera, dari hasil ekstrak tersebut dapatdiisolasi senyawa kimia yaitu sterol, kolesterol, asam lemak, stearik,palmitat, behamik (C22), asam arakhidik (C2O) dan methyl palmitat. Rumput laut ini juga mempunyai daya aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans dan memiliki aktivitas antikesuburan terhadap binatang.
· Rhodymenia dapat digunakan sebagai antifermivuge (obat cacing). Dikawasan Asia Timur spesies Rhodymenia pelmata digunakan sebagai obatcacing.
· Beberapa spesies dari marga Eucheuma di Filipina digunakan sebagai bahan obat batuk.
Rumput laut yang berpotensi sebagai obat dari divisi Chlorophyta yang diperoleh adalah dari marga Ulva, Enteromorpha, Cladophora dan Caulerpa.
· Marga dari Ulva diketahui mempunyai aktivitas antibakteri dan dapatmenurunkan tekanan darah tinggi. Ulva dapat digunakan untuk pengobatan cacingan misalnya Ulva lactuca digunakan untuk menyembuhkan penyakit kelenjar. Di Cina digunakan untuk menyembuhkan penyakit panas (Hope etal. 1979).
· Enteromorpha diketahui mempunyai aktivitas antibakteri.
· Caulerpadapat digunakan sebagai antijamur.
· Caulerpa racemosa diketahui bersifatracun terhadap beberapa organisme laut. Hasil dari ekstrak Caulerpa dapatdiisolasi senyawa kimia seperti caulerpicin, caulerpin dan sterol. Caulerpicin menimbulkan rasa pedas dan menyebabkah efek anesthesia yang ringan bila ditempelkan pada mulut, sehingga aktivitas neurotropik ini mempunyai nilai klinis. Caulerpicin juga dapat diisolasi dari Caulerpa racemosa.
Rumput laut dari divisi Phaeophyta yang diperoleh dari ke dua pantaitersebut yang berpotensi sebagai obat diantaranya marga Padina, Dictyotadan Sargassum.
· Padina dan Dictyota diketahui mempunyai aktivitasantibakteri,
· sedangkan aktivitas antitumor dimiliki oleh Dictyopteris.
· Margadari Sargassum diketahui mempunyai aktivitas antibakteri, antitumor,menurunkan tekanan darah tinggi dan gangguan kelenjar gondok (Atmadjaet al. 1990).
· Substansi dari S. duplicatum adalah efektif dalammeningkatkan efektivitas serum lipolitik.
· Substansi hypoglyemic mampumenurunkan gula darah sebesar 17%, dan dalam jumlah prosentasetertentu menunjukkan aktivitas antilipemic (Hope et al. 1979).
2.4 SPONS
Spons adalah hewan dari filum Porifera (/ pɒrɪfərə /; yang berarti "pembawa pori"). Tubuh mereka terdiri dari jelly- seperti mesohyl terjepit di antara dua lapisan tipis sel. Sementara semua hewan memiliki sel terspesialisasi yang dapat berubah menjadi sel-sel khusus, spons yang unik dalam memiliki beberapa sel-sel khusus yang dapat berubah menjadi jenis lain, sering bermigrasi antara lapisan sel utama dan mesohyl dalam proses. Spons tidak memiliki saraf, pencernaan atau sistem peredaran darah. Sebaliknya, sebagian besar mengandalkan mempertahankan aliran air konstan melalui mereka badan untuk mendapatkan makanan dan oksigen dan untuk menghilangkan limbah, dan bentuk tubuh mereka yang diadaptasi untuk memaksimalkan efisiensi dari aliran air.
Spons (Porifera) merupakan hewan multiseluler yang paling primitif. Hewan ini hidup menetap di dasar perairan. Bergquist (1978) mengatakan bahwa sebagian besar spons mengambil makanan dengan cara menyaring bahan organik yang terdapat di air. Hampir 99% spons hidup di perairan laut. Spons laut memiliki potensi bioaktif yang sangat besar. Selama 50 tahun terakhir telah banyak kandungan bioaktif yang telah ditemukan. Kandungan bioaktif tersebut dikelompokan beberapa kelompok besar yaitu antiflammantory, antitumor, immunosuppessive, antivirus, antimalaria, antibiotik, dan antifouling.Zhang et al., 2003 menyatakan bahwa lebih dari 10 % spons memiliki aktifitas citotoksik yang dapat yang berpotensial untuk bahan obat-obatan.
Telah banyak dilaporkan bahwa sponges sangat potensial sebagai penghasil produk alami laut dalam bidang farmasi (Mayer ,1999; Munro et al., 1987; Faulkner, 2000). Organisme laut dalam hidupnya sangat tergantung kepada faktor lingkungan yang sering sekali menjadi faktor pembatas kehidupannya, seperti: cahaya, nutrisi, oksigen, dan pesaing (kompetitor). Dalam rangka mempertahankan kehidupannya, organisme ini melakukan serangkaian mekanisme adaptasi secara morfologis, anatomis, fisiologis dan kemis. Senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh sponges secara ekologis dapat dipandang sebagai salah satu cara dari organisme ini untuk mempertahankan diri dari predator dan mengurangi resiko akibat ekspose radiasi sinar matahari. Dikemukakan oleh Jadulco (2002) bahwa sponge dari Indonesia, Jaspis splendens, menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif yang memiliki aktifitas antiproliferasi. Disamping itu, para peneliti bioteknologi kelautan Jepang, seperti Namikoshi menyimpulkan bahwa distribusi fungi laut yang hidup bersimbiosis dengan sponge cukup besar, dengan sebaran 82,7% sponge yang hidup di perairan pulau Palau, dan 98% sponge yang hidup di perairan pulau Bunaken (Widjhati et al., 2004). Menurut Lik Tong Ten et al. (2000) simbiosis sponge Sigmadocia symbiotica dengan alga merah Ceratodictyon spongiosum menghasilkan senyawa bioaktif berupa metabolit sekunder siklik heptapeptida yang bersifat toksik terhadap Artemia salina (uji BSLT). Hasil-hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa biota laut sponge memiliki potensi signifikan sebagai sumber senyawa bioaktif yang dapat dikembangkan lebih jauh menjadi komoditi yang bernilai ekonomi tinggi.
Kelompok peneliti bioteknologi di Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, kini sedang aktif melakukan proses ekstraksi dan isolasi senyawa aktif dari berbagai jenis makroalga dan sponge serta uji-uji bioaktivitasnya sebagai anti-bakteri, anti-oksidan, toksisitas terhadap Artemia salina dan sitotoksisitas sebagai anti-kanker terhadap beberapa jenis sel lestari (cell line). Saat ini koleksi sponge yang telah dimiliki sekitar 60 jenis dari perairan Karimunjawa, semua sampel tersebut diambil dari berbagai kondisi lokasi perairan (habitat) dan dari berbagai kedalaman.
Sebagian besar sponge mengandung alkaloid, lalu terpenoid,kemudian steroid. Setiap spons tidak selalu memiliki kandungan metabolit sekunder yang sama dengan spons lainnya demikian pula golongannya ada yang mengandung hanya alkaloid saja, atau steroid saja, atau terpenoid saja, ataupun dua ataupun ketigatiganya. Hal ini dapat dimengerti karena pembentukan metabolit sekunder dalam spons sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya (BERGMAN & FEENEY 1990).
Kandungan metabolit sekunder dalam spons jenis tertentu ada yang lebih kuat (more intens) daripada di dalam jenis lainnya yang ditandai dengan warna yang timbul pada uji kualitatif.
Kalau dilihat dari kandungan metabolit sekundernya Sponge dari Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk menghasilkan bioaktif ini terlihat dari kandungan alkaloid, terpenoid, dan steroidnya. Sejumlah terpenoid memiliki sifat antikanker (AOKI et al. 2001). Sedangkan steroid dan alkaloid memiliki khasiat lebih luas tergantung substituentnya.
Sebelum adanya penelitian mendalam tentang pemanfaatan sponge, tumbuhan laut ini hanya dimanfaatkan untuk busa mandi karena Sponge adalah hewan bersel banyak (metazoa) paling sederhana, kumpulan sel-selnya belum terorganisir dengan baik dan belum mempunyai organ maupun jaringan sejati. Walaupun Porifera tergolong hewan, namun kemampuan geraknya sangat kecil dan hidupnya bersifat menetap. Pada awalnya Porifera dianggap sebagai tumbuhan, baru pada tahun 1765 dinyatakan sebagai hewan setelah ditemukan adanya aliran air yang terjadi di dalam Porifera (Suwignyo, 2002). Untuk karakterisasi dan identifikasi dari sponge filum Porifera telah dilakukan peneliti sebelumnya. Telah banyak senyawa metabolit sekunder yang berhasil diisolasi dari sponge yaitu alkaloida, diterpenoida, sesquiterpenoida, asam-asam amino dan karotenoida (Attaway dan Zaborsky, 1993 dan Shceuer, 1995). Karena adanya senyawa bioaktif tersebut maka sponge mempunyai aktivitas sebagai antelmentik, anti virus, anti tumor, anti kanker, anti malaria, anti abkteri dan anti jamur (Colwell, 1984).
Sponge saat ini juga tengah gencar diteliti di berbagai negara untuk diambil senyawa bioaktifnya, seperti sponge dari spesies Petrosia contegnatta untuk obat anti kanker, Cymbacela untuk obat anti asma, Xestospongia sp untuk antelmentik dan Callyspongia sp mengandung alkaloida yang berkhasiat sebagai antioksidan (Attaway dan Zaborsky, 1993 dan Hanani, 2005). Senyawa boiaktif sponge yang juga digunakan untuk industri farmasi adalah bastadin, okadaic acid dan monoalide. Senyawa bioaktif monoalide yang diperoleh dari sponge Luffariella variabilis merupakan senyawa yang memiliki nilai jual tinggi dibandingkan dengan senyawa bioaktif dari spesies sponge lainnya, yaitu 20,360 dollar Amerika Serikat per miligram (Anonim , 2005). Peneliti dari Universitas Missisipi, Amerika memanfaatkan sponge sebagai obat alternative terhadap penyakit malaria dan TBC.
2.5 TERIPANG
Gamat atau Teripang merupakan hewan yang hidup di dasar laut, biasa dikenal dengan Teripang (Sea Cucumber).Teripang hewan laut bermarga Echinodermata dan kelas Holothuroidea. Beberapa jenis bertubuh lunak dan silindris memanjang seperti mentimun. Itu sebabnya teripang disebut mentimun laut, sea cucumber atau teatfi sh. Di Jepang anggota famili Holothuriidae itu disebut namako, di Thailand pling kao, dan di Perancis, beche de mer, di China Hoi Som, atau istilah di Malaysia disebut Gamat.
Gamat merupakan hewan yang hidup di dasar laut, biasa dikenal sebagai Teripang , Sea cucumber atau hoi som. Terdapat kurang lebih 1000 species gamat, namun yang dapat dijadikan bahan makanan tidak lebih dari 40 species saja.
Satu diantara Gamat yang dapat kita konsumsi dan memiliki nilai pengobatan tradisonal yang istimewa adalah gamat species Stichopus hermanii (gamat Emas)
Satu diantara Gamat yang dapat kita konsumsi dan memiliki nilai pengobatan tradisonal yang istimewa adalah gamat species Stichopus hermanii (gamat Emas)
Teripang/Gamat telah digunakan secara turun temurun sejak 500 tahun yang lalu, terutama untuk pengobatan luka dan persalinan. Zat aktif gamapetida mudah diserap oleh tubuh baik melalui pencernaan maupun kulit, karena memiliki berat molekul yang kecil. Penyerapat dari pencernaan akan diedarkan keseluruh tubuh melalui aliran darah dan segera masuk ke sel-sel jaringan organ tubuh. Selanjutnya gamapedia akan meransang sel-sel jaringan yang mengalami kerusakan untuk melakukan perbaikan sendiri (regenerasi) menjadi sehat & berfungsi normal kembali.
Teripang/Gamat Emas mengandung banyak zat gizi seperti protein, mineral, omega 3 dan Bio Active Element. Dalam sejarah tradisional China Teripang/Gamat telah digunakan sejak lebih dari 1000 tahun untuk membantu mengatasi keluhan seperti menyembuhkan luka, meredakan rasa sakit di persendian, memperlancar sirkulasi darah dan secara umum dikonsumsi sebagai hidangan spesial untuk menjaga kesehatan karena dinilai sebagai gingseng laut. Demikian pula oleh masyarakat Malaysia di Pulau Langkawi, sejak ratusan tahun lalu telah menggunakan Gamat untuk pengobatan seperti radang sendi, astma, luka bakar, penyakit kulit dan sebagai minyak urut. Kini khasiat Gamat semakin luas dimana dapat membantu mengatasi masalah paru-paru, hipertensi, diabetes, dan juga bagi ibu bersalin yang mengalami pembedahan (caesar). Didukung dengan teknologi modern kini khasiat Gamat dapat anda peroleh dalam kemasan yang praktis dan hygienis dalam Jelly Gamat.
Kandungan Jelly Gamat :
- Protein 86,8 %
- 80% kolagen
- Mucopolysacarida
- Condroitin Sulfat dan Glukosamin
- Omega 3
- Mineral
- Bio Active Element
- 80% kolagen
- Mucopolysacarida
- Condroitin Sulfat dan Glukosamin
- Omega 3
- Mineral
- Bio Active Element
Manfaat yang telah dirasakan oleh para konsumen Jelly gamat antara lain membantu :
- Mempercepat penutupan luka pada penderita Diabetes serta menghilangkan bau pada luka gangren
- Meredakan gangguan sakit lambung
- Meringankan sakit pada persendian / arthritis
- Menghentikan pendarahan pada wasir
- Mempercepat penyembuhan pasca operasi maupun bersalin
- Memperbaiki tekstur kulit menjadi lebih licin dan kenyal
- Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida
- Meringankan penderita asma
- Wanita sehabis melahirkan untuk menghentikan pendarahan
- Mempercepat penyembuhan sehabis operasi dan luka khitan pada anak laki
- Melancarkan peredaran darah
- Melancarkan fungsi ginjal
- Meningkatkan kadar metabolism
- Stroke dan Asma Menahun
- Lupus Sendi , Diare pada anak usia 3 tahun, Daya pikir / konsentrasi
Teripang cespleng menyembuhkan berbagai penyakit. Kemampuannya dalam regenerasi sel jadi alasan utama teripang dipakai menyembuhkan berbagai penyakit. . Ia memperbaiki sel yang rusak. Di alam regenerasi sel terjadi saat teripang menghindari musuh, lingkungannya tercemar, dan kenaikan suhu air. Kekenyalan jaringan dinding tubuh menyebabkan pemecahan sel kulit luar dan kloaka.
Saat itu juga saluran pernapasan, pencernaan, dan gonad terburai keluar melalui anus atau dinding tubuh yang terpecah. Dalam waktu 9 - 90 hari, teripang kembali utuh. Regenerasi sel juga karena tubuh teripang menjadi habitat belut laut. Anggota keluarga Carapidae seukuran kelingking itu tinggal di perut teripang dan menyantap bahan organik di dalam tubuh. Itu tak membahayakan teripang, sebab ia mampu menumbuhkan kembali sel yang hilang dalam waktu singkat. (dr Pieter A. W. Pattinama, RS PGI Cikini, Jakarta.)
Selain mampu meregenerasi sel, teripang kaya akan nutrisi. Senyawa aktif terbanyak berupa antioksidan, baik untuk perbaikan sel tubuh manusia.
teripang mengandung 86% protein. Proteinnya mudah diuraikan oleh enzim pepsin. Dari jumlah itu sekitar 80% berupa kolagen. Itu sebagai pengikat jaringan dalam pertumbuhan tulang dan kulit. Dalam pertumbuhan tulang, suplemen kalsium saja tidak cukup, lantaran tulang terdiri dari kalsium fosfat dan kolagen sebagai pengisi. Tanpa kolagen tulang menjadi rapuh dan mudah pecah bak kaca. Sebaliknya bila tanpa kalsium, tulang akan kenyal seperti karet (Prof Dr Ridzwan Hashim dari Universitas Kebangsaan Malaysia)
Kandungan lain adalah mucopolusacharida (MPS) populer sebagai glycosaminoglycans (GAGs). Dalam bentuk kondritin sulfat memulihkan penyakit-penyakit sendi dan membangun kembali tulang rawan. GAGs sintesis dijual di maskapai penerbangan Singapore Airlines. Zat itu menghilangkan linu sendi akibat duduk terlalu lama. Cara kerjanya dengan merangsang tubuh mensekresikan cairan synovial untuk lubrikasi persendian MPS bersama GAGs memberikan efek lendir pada dinding sel. Artinya teripang berfungsi sebagai antithrombogenik untuk mencegah penggumpalan melalui pengenceran darah. (Dr Muhilal, ahli gizi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi, Bogor.)
Khasiat teripang juga didukung oleh kandungan EPA dan DHA - keduanya termasuk asam lemak omega 3. Faedahnya menghambat proses penuaan, menurunkan kolesterol jahat LDL dan VLDL dalam tubuh sehingga mengurangi risiko penyakit jantung. (Sinru Sani Yang, ahli pengobatan cina di Kelapagading, Jakarta Utara.)
Teripang tidak mengandung kolesterol, baik untuk orang yang punya penyakit jantung EPA dan DHA yang berantai panjang dan berikatan rangkap memulihkan jaringan yang rusak serta meningkatkan kinerja otak dan mata. Meningkatnya kinerja indra penglihatan karena fungsi mineral seng dalam mengurai karoten menjadi vitamin A. Ada 200 macam enzim membutuhkan seng agar berfungsi, (doktor Biokimia Gizi alumnus University of Liverpool). Seng juga dibutuhkan prostat. Jika jumlah seng pada prostat tidak memadai, terjadi pembengkakan atau hipertrofi.
Gamat memperkuat kerja ginjal untuk menyaring zat-zat yang masuk ke organ itu. Fungsi itu optimal jika diolah, bersih dari pasir dan bau asin laut. Jika tidak, memacu kerusakan ginjal. Mineral lainnya adalah kromium membantu kinerja insulin. Caranya melalui penyerapan glukosa berlebih dalam darah dan menyedot glukosa masuk jaringan darah lebih cepat. Ini menyebabkan konsumsi teripang mencegah serta memulihkan penyakit diabetes mellitus. (Prof Mohamad Yusuf dari klinik Citra Insani, Sukabumi)
Teripang dapat menjadi agen antitumor dan sebagai obat Human Immunodefi siensy Virus (HIV). Yang paling berpengaruh adalah gula bernama lektin. Senyawa lektin bersifat mitogenik atau sel berkembang biak cepat dan antimikroba. Selain itu, lektin efektif melawan kanker otot pada tikus serta kanker paru-paru manusia dengan dosis masing-masing 5 dan 50 mikrogram. Lektin berefek terapi bagi HIV karena mampu menggumpalkan sel jahat ketika diuji dalam laboratorium dengan menggunakan sel limfoid. (Penelitian terbaru Institut Kimia Universitas Los Banos, Filipina).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dalam makalah ini yaitu:
1. Organisme laut merupakan sumber senyawa obat yang berpotensi besar, sedikit sekali obat dari bahan alam yang berasal dari laut, dibutuhkan banyak penelitian untuk dapat mengembangkan potensi sumber daya laut yang ada untuk bidang kesehatan masyarakat.
2. Bintang laut telah diteliti dapat diolah untuk mengobati Penyakit peradangan seperti asma dan radang sendi.
3. Gonad bulu babi dapat menurunkan kandungan kolestrol manusia dan untuk pertumbuhan anak.
4. Rumput laut selain baik untuk diet, mengatasi bisul, luka dan meningkatkan kekebalan, juga sebagai obat antimalaria, dan banyak lagi khasiat lainnya.
5. Spons bermanfaat untuk untuk obat anti kanker, obat anti asma, antelmentik, berkhasiat sebagai antioksidan serta sebagai obat alternative terhadap penyakit malaria dan TBC
6. Gamat atau teripang laut dapat menjadi alternatif obat untuk membantu mengatasi keluhan seperti menyembuhkan luka, meredakan rasa sakit di persendian, memperlancar sirkulasi darah dan secara umum dikonsumsi sebagai hidangan spesial untuk menjaga kesehatan karena dinilai sebagai gingseng laut. Gamat untuk pengobatan seperti radang sendi, astma, luka bakar, penyakit kulit dan sebagai minyak urut. Kini khasiat Gamat semakin luas dimana dapat membantu mengatasi masalah paru-paru, hipertensi, diabetes, dan juga bagi ibu bersalin yang mengalami pembedahan (caesar).
3.2 SARAN
Meskipun organisme laut merupakan sumber senyawa obat yang berpotensi besar, sedikit sekali obat dari bahan alam yang berasal dari laut. Kebanyakan obat kita justru berasal dari tanaman atau mikroorganisme darat. Senyawa obat yang terdapat di dalam organisme laut memiliki struktur kimia beraneka ragam. Struktur molekulnya pun tidak sama dengan yang ditemukan pada tanaman darat. “Tetapi sayang sumber bahan obat dari laut itu belum dieksploitasi secara maksimal,” untuk itu dibutuhkan pemanfaatan sumber daya laut bagi kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Dumdei, E.J.; Blunt, J.W.; Munro, M.H.G.; Battershill, C.N.; Page, M.J. 1998. The Whys and Whats of Sponge Chemistry: Tokyo, Japan, pp. 353–364.
Faulkner, D.J. Marine natural products. Nat. Prod. Rep. 2002: 19, 1–48. Sipkema, D.; Franssen, M.C.R.; Osinga, R.; Tramper, J.; Wijffels, R.H. 2005.
Hoover, C.A.; Slattery, M.; Marsh, A.G. A functional approach to transcriptome profiling: Linking gene expression patterns to metabolites that matter. 2007.
Koopmans M., D. Martens, and Rene H. Wijffels. 2009. Towards Commercial Production of Sponge Medicines. Mar. Drugs, 7: 787-802.
Marine sponges as pharmacy. Mar. Biotechnol. 7: 142–162.
Sipkema, D.; Osinga, R.; Schatton, W.; Mendola, D.; Tramper, J.; Wijffels, R.H. 2005,. Large-scale production of pharmaceuticals by marine sponges: Sea, cell, or synthesis Biotechnol. Bioeng. 90, 201–222.
(diakses tanggal 30/08/2011 at 3:33pm)
http://www.detikhealth.com/read/2011/02/22/123307/1575914/763/rumput-laut-dilirik-jadi-obat-malaria (diakses tanggal 30/08/2011 at 3:49pm)
(diakses tanggal 30/08/2011 at 04:22pm)